Bnei Noah Indonesia

SERI PEMAHAMAN TANAKH – MAZMUR 22:16(17)

Tidak dapat dipungkiri, bahwa Kitab Suci kaya akan hikmat, nasihat, petunjuk dan tuntunan yang sangat berguna dalam hidup manusia. Kitab Mazmur salah satunya, adalah Kitab yang ditulis oleh Daud, seorang raja yang diurapi (Moshiach), dan pribadi yang bahkan mendapatkan pengakuan dari Sang Maha Pencipta.

Pemahaman yang benar dari kitab Mazmur ini, akan membantu kita mendapatkan hikmat yang benar dari dalamnya. Mengingat pentingnya hal ini, maka pemahaman dari bahasa aslinya, mutlak diperlukan. Terjemahan memang ada, tetapi menguji dengan naskah asli, adalah mutlak bagi kita yang benar-benar ingin belajar dan mencari kebenaran yang sejati.

Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah : konteks, karena jelas ada konteks dalam pesan yang akan disampaikan dari Kitab Suci, dan bagian demi bagian (ayat demi ayat) tidak mungkin lari dari konteks keseluruhan pesan.

PENTINGNYA PEMAHAMAN BAHASA ASLI

Contohnya adalah Mazmur 22, mari kita bedah bersama.

Mazmur 22:16 (terjemahan yang ada) : Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku.

Mazmur 22:17 (terjemahan penulis dari bahasa aslinya) : Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan pembuat kejahatan mengepung aku; seperti singa mereka (mencengkeram) tangan dan kakiku.

Dari dua terjemahan diatas, terlihat ada perbedaan di bagian akhir kalimat. Terjemahan pertama berkata : mereka menusuk, sedangkan terjemahan kedua berkata : seperti singa.

Bagaimana bahasa aslinya ?, Mazmur 22:17

כִּֽי־סְבָב֗וּנִי כְּלָ֫בִ֥ים עֲדַ֣ת מְ֖רֵעִים הִקִּיפ֑וּנִי כָּֽ֜אֲרִ֗י יָדַ֥י וְרַגְלָֽי

ki-svavuni k’lavim adat m’reim hikipuni kaari yada vrag’lay

Jadi perbedaan terdapat pada penterjemahan kata כָּֽ֜אֲרִ֗י (kaari). Kata kaari ini jika diterjemahkan artinya adalah : Seperti Singa. Kata Ari sendiri artinya : Singa.

Yang menarik, dalam kitab terjemahan, kata kaari yang terdapat di dalam kitab lain, diterjemahkan benar sebagai : Seperti Singa. Yaitu yang ada di :

Yesaya 38:13 (bahasa asli) :

שִׁוִּ֚יתִי עַד־בֹּ֙קֶר֙ כָּֽאֲרִ֔י כֵּ֥ן יְשַׁבֵּ֖ר כָּל־עַצְמוֹתָ֑י מִיּ֥וֹם עַד־לַ֖יְלָה תַּשְׁלִימֵֽנִי

shioti ad-boqer kaari ken y’shaber kal-atzmotay miyom ad-laylah tashlimeini.

Yesaya 38:13 (terjemahan yang ada) :

aku berteriak minta tolong sampai pagi; seperti singa demikianlah TUHAN menghancurkan segala tulang-tulangku; dari siang sampai malam Engkau membiarkan aku begitu saja.

Lihat kata yang diberi warna biru. Kata aslinya adalah כָּֽאֲרִ֔י (kaari), dan disini terjemahan yang ada menterjemahkan dengan seperti singa.

Dari sini, maka penulis menyimpulkan, ada ketidak-konsistenan penerjemahan yang telah terjadi dari versi terjemahan yang ada.

Mazmur 17:11-12 dan Mazmur 35:17 adalah “ayat saudara” dari Mazmur 22:17, Dan uniknya terjemahan yang ada juga menterjemahkan dengan singa.

Inilah pentingnya pengetahuan bahasa asli sebagai awal mula pemahaman Kitab Suci yang baik dan benar.

KONTEKS, KONTEKS, KONTEKS

Kembali ke Mazmur 22, konteks dari Mazmur Daud ini adalah :

“Raja Daud memohonkan keselamatan kepada Tuhan dari musuh-musuhnya yang tidak kenal lelah. Dalam pasal 22 ini, pemazmur meng-karakterkan musuhnya yang bengis seperti singa, anjing dan lembu. Motif ketiga binatang yang keras ini jelas terdapat di ayat-ayat sebelum dan sesudah Mazmur 22:17.”

 

Sampai jumpa pada seri pemahaman TANAKH berikutnya.

Berachot.